Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya
Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR,
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden
Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik
Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6,
Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati,
Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6,
Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11,
Yang saya hormati, ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,
Yang saya hormati, rekan dan sahabat baik saya, Bapak
Prabowo Subianto. Yang saya hormati Bapak Hatta Rajasa
Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi
negara,
Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan
pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Para tamu, undangan yang saya hormati,
Saudara-saudara sebangsa, setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,
Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki
makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras
mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar.
Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini
saatnya, kita bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat,
yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik,
berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita
pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan
gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak
akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita
tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras.
Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk
memastikan bahwa setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran
pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja
dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga
negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi kita.
Kepada para nelayan, buruh, petani, para pedagang bakso, para pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan
profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Karena inilah momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk
bekerja…untuk bekerja… dan bekerja
Hadirin yang Mulia,
Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan
kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang
bisa menyusun peradaban sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut
menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.
Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk
mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk
adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut,
memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.
Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga
Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang
kita di masa lalu, bisa kembali lagi membahana.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan
sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya
pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan
seluruh bangsa.
Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita
sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang
utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang
Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara
sahabat.
Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya,
Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim
terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di
Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif, yang
diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya,
atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama
bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof.
Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin
penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir ini.
Hadirian yang saya muliakan,
Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara
sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh
Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun
Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara yang makmur, negara damai, kita
harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi
gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.
Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak
semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar
bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan
hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Dan saya
akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa merestui upaya luhur kita bersama.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Merdeka !!
Merdeka !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk komentar, pertanyaan, saran atau kritik dengan tidak mengandung isu SARA dan POLITIK