A. Pendaftaran Bagi Penerima
Bantuan Iuran / PBI
Pendataan
Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI dilakukan oleh
lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang statistik (Badan
Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial.
Selain
peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang
didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/Bupati/Walikota bagi
Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN.
B. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja
Penerima Upah / PPU
1.
Perusahaan / Badan usaha
mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS
Kesehatan dengan melampirkan :
a)
Formulir Registrasi Badan Usaha /
Badan Hukum Lainnya
b)
Data Migrasi karyawan
dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2.
Perusahaan / Badan Usaha
menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan
pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
3.
Bukti Pembayaran iuran
diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secaramandiri oleh
Perusahaan / Badan Usaha.
C. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja
Bukan Penerima Upah / PBPU
dan Bukan Pekerja
dan Bukan Pekerja
Calon peserta
mendaftar secara perorangan atau kolektif di
Kantor BPJS Kesehatan
Mengisi formulir
Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan Fotokopi Kartu Keluarga (KK),
Fotokopi KTP/Paspor, dan Pasfoto 3 x 4 sebanyak 1 lembar. Untuk anggota
keluarga menunjukkan Kartu Keluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran.
Setelah mendaftar, calon peserta
memperoleh Nomor Virtual Account (VA)
Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang
bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakan kartu JKN.
Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS
Kesehatan.
Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum (Pensiunan BUMN/ BUMD) :
Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas
berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir migrasi data peserta.IURAN
- Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.
- Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.
- Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.
- Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.
- Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
a)
Sebesar Rp.25.500,-
(dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat
pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
b)
Sebesar Rp.42.500
(empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan
manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
c)
Sebesar Rp.59.500,-
(lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan
manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
- Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
- Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan
DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN
- Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Pekerja Penerima Upah dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja.
- Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 6 (enam) bulan yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk komentar, pertanyaan, saran atau kritik dengan tidak mengandung isu SARA dan POLITIK